Pondok Pesantren Manba'ul Ulum, Jl. Mawar Merah 124 Sukorembug Sidomulyo Kota Batu Jawa Timur

Senin, 28 September 2015

Pendidikan Pesantren, Pendikan Pendorong Kemajuan Zaman

Oleh : Muhammad Sidqon Hadi
Banyak kalangan menyebut komunitas pesantern sebagai komunitas terpinggir, terbelakang, kaum kolot, kaum desa. jauh dari kemajuan zaman. Bahkan, pesantren dituduh menghambat kemajuan zaman. Tudingan miring ini semakin hari semakin beragam dan melebar, bahkan kerap disebut sebagai sarang teroris. Bahkan hingga kini, tudingan itu terus tertuju pada pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran yang berbasis nilai (value) itu sebagai penghambat kemajuan.
Tudingan diatas akibat kekeliruan dalam memahami arti 'kemajuan' itu sendiri. Jika sedari awal sudah keliru, maka kekeliruan berikutnya akan terus berlanjut hingga pada titik salah kaprah. Kemajuan adalah sebuah titik dimana seseorang sudah semakin dekat dengan tujuan yang hendak dicapai.
Maka tujuan utama pesantren adalah pendidikan dan pengajaran pembentukan karakter dan pengembangan nalar menuju kebahagiaan dunia akherat. Maka semakin dekat mereka dengan kebahagian itu, maka mereka telah mencapai yang disebut sebagai 'kemajuan' itu sendiri.
Sayangnya, ukuran kemajuan zaman ini telah berubah. Kebanyakan orang memaksakan bahwa ukuran kemajuan semata-mata diukur dari keberhasilan bernilai duniawi saja yang jelas bertolak belakang  dengan tujuan pesantren.
Kenyataan sejarah menyebutkan; Pondok Pesatren merupakan Pusat Transformasi Ajaran Islam tertua di Indonesia dengan sistem lingkungan pendidikan yang integral, menurut Agus Sunyoto ada dua hal yang dilakukan sekaligus oleh Pondok Pesatren Sebagai Lembaga Pendidikan; (1) Proses Pendidikan; dengan Pendidikan Pondok Pesatren melakukan Pembentukan karakter dan, (2) Proses Pengajaran; dengan Proses Pengajaran Pondok Pesatren melakukan pengembangan nalar.

(Disarikan dari ceramah Gus Hazim Sirojuddin pada Reuni Ke-16 Hisam Baskoro, 25 Juli 2015 di Karanganom Weleri Kendal). [foto: id.wikipedia]

0 komentar:

Posting Komentar